Assalamualaikum warahmatulaahi wabarakatuh.
Hai ..
Alhamdulillah, kembali menulis di Oktober.
Saat ini saya ingin bercerita atau sedikit menyampaikan definisi bahagia itu seperti apa, sama dengan sebelumnya tulisan ini adalah opini dari sudut pandangku saja. Jika ada kesamaan dalam kesan dan pesan dari tulisan ini, terima kasih :)! mungkin kita sepaham, namun jika berbeda dan tak jelas maka ijinkan saya meminta maaf.
Bahagia...
Saya punya apa yang saya sukai.
Saya punya apa yang saya tak sukai.
Saya punya apa yang saya miliki.
Saya punya apa yang saya tak miliki.
Saya punya orang-orang yang saya sayangi.
Saya punya orang-orang yang saya benci.
Saya punya keluarga.
Saya punya Basri.
Saya punya Mama.
Saya punya Tuhan.
Kata orang bahagia adalah sesuatu yang selalu dikaitkan pada hal-hal yang kita punya, kita miliki.
Ada pula yang mengatakan, kita dapat bahagia pada hal-hal yang tidak kita miliki. Sekalipun itu hal yang paling terburuk.
Saya tak ingin munafik.
Saya kecewa. Pernah.
Saya egois. Pernah.
Saya jahat. Pernah.
Apakah hal-hal itu membahagiakan? Ya! Kadang:).
Kita masing-masing memiliki sisi gelap yang kadang membahagiakan.
Jadi maksud dari tak bahagia itu, bukan karena tak bisa memiliki atau karena tak punya itu. Ya mungkin saja hal tersebut memang bukan untuk kita, bukan untuk kebahagiaan kita. Tapi orang lain. Kebahagian mereka.
Mungkin bukan saat ini. Tapi nanti.
Tulisan ini adalah salah satu bentuk ketidaksanggupan saya dalam mengungkapkan sebuah perubahan besar yang sedang terjadi, ya mungkin tidak seberat dan sebesar permasalahan di kehidupan nyata.
Tapi percayalah, bahagia itu sederhana.
Apapun caraku dan cara kalian menyikapi, itu akan selalu terlihat indah.
Terima kasih telah membaca.
Sampai jumpa :D.
Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
Hai ..
Alhamdulillah, kembali menulis di Oktober.
Saat ini saya ingin bercerita atau sedikit menyampaikan definisi bahagia itu seperti apa, sama dengan sebelumnya tulisan ini adalah opini dari sudut pandangku saja. Jika ada kesamaan dalam kesan dan pesan dari tulisan ini, terima kasih :)! mungkin kita sepaham, namun jika berbeda dan tak jelas maka ijinkan saya meminta maaf.
Bahagia...
Saya punya apa yang saya sukai.
Saya punya apa yang saya tak sukai.
Saya punya apa yang saya miliki.
Saya punya apa yang saya tak miliki.
Saya punya orang-orang yang saya sayangi.
Saya punya orang-orang yang saya benci.
Saya punya keluarga.
Saya punya Basri.
Saya punya Mama.
Saya punya Tuhan.
Lalu ..? Bahagia seperti apa lagi yang saya butuhkan?
Kata orang bahagia adalah sesuatu yang selalu dikaitkan pada hal-hal yang kita punya, kita miliki.
Ada pula yang mengatakan, kita dapat bahagia pada hal-hal yang tidak kita miliki. Sekalipun itu hal yang paling terburuk.
Serius? Yakin?
Saya tak ingin munafik.
Saya kecewa. Pernah.
Saya egois. Pernah.
Saya jahat. Pernah.
Apakah hal-hal itu membahagiakan? Ya! Kadang:).
Kita masing-masing memiliki sisi gelap yang kadang membahagiakan.
Jadi maksud dari tak bahagia itu, bukan karena tak bisa memiliki atau karena tak punya itu. Ya mungkin saja hal tersebut memang bukan untuk kita, bukan untuk kebahagiaan kita. Tapi orang lain. Kebahagian mereka.
Mungkin bukan saat ini. Tapi nanti.
Tenanglah..
Tuhan selalu adil.
Roda kehidupan selalu berputar.
Saya bahagia..
Pada segala apapun yang mendeskripsikan bahagia itu sendiri.
Tulisan ini adalah salah satu bentuk ketidaksanggupan saya dalam mengungkapkan sebuah perubahan besar yang sedang terjadi, ya mungkin tidak seberat dan sebesar permasalahan di kehidupan nyata.
Tapi percayalah, bahagia itu sederhana.
Apapun caraku dan cara kalian menyikapi, itu akan selalu terlihat indah.
Terima kasih telah membaca.
Sampai jumpa :D.
Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh.